Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Kunci Determinasi

Di bumi keanekaragaman makhluk hidup sangat beranekaragam dan
semakin lama bertambah banyak, tentu saja keanekaragaman juga
tertambah. Dengan adanya makhluk hidup yang jumlahnya berjuta-juta
itu bagaimana kita akan mempelajarinya? Untuk mempelajari makhluk
hidup tersebut, manusia berusaha menyederhanakan makhluk hidup
dengan menggolong-golongkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimiliki.
Di dalam kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut
pastilah ditemukan lagi perbedaan-perbedaan. Kemudian dibentuk
kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan ciri-ciri
yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan
persamaan ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan
makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi atau
taksonomi. Lebih jelasnya, simak penjelasan tentang klasifikasi makhluk
hidup berdasarkan ciri-ciri berikut ini!
Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (1707 – 1778), seorang ahli biologi
dari Swedia memperkenalkan klasifikasi berdasarkan persamaan struktur.
Makhluk hidup yang mempunyai struktur tubuh yang sama ditempatkan
dalam satu kelompok. Bila dalam satu kelompok ditemukan perbedaan–
B Klasifikasi Makhluk Hidup
I n d i k a t o r
• Peserta didik mampu mengkasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciriciri
yang dimiliki.
• Peserta didik mampu menggunakan kunci determinasi.
DIBALIK PERISTIWA:
Apakah virus itu makhluk hidup?
Virus berasal dari bahasa latin yang berar ti racun dan banyak sekali penyakit yang
disebabkan oleh virus. Apabila virus berada diluar makhluk hidup, maka virus sebagai
makhluk tak hidup. Tetapi bila berada di dalam sel hidup, virus itu sebagai makhluk
hidup.
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 205
perbedaan, maka dipisahkan dalam kelompok yang lebih kecil lagi begitu
seterusnya. Hal ini menghasilkan setiap kelompok kecil mempunyai
persamaan ciri. Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada
dipermukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2) kelompok dunia
kehidupan besar yaitu: dunia hewan atau Animalia dan dunia tumbuhan
atau Plantae.
Selanjutnya setiap dunia akan dibagi menjadi kelompok-kelompok
lebih kecil yang disebut dengan takson-takson.
Dunia hewan akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan. e. Familia atau suku.
b. Filum. f. Genus atau marga.
c. Class atau kelas. g. Species atau jenis.
d. Ordo atau bangsa.
Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan. e. Familia atau suku.
b. Divisi. f. Genus atau marga.
c. Class atau kelas. g. Species atau jenis.
d. Ordo atau bangsa.
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem
yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda).
Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan
sebagai berikut:
a. Species terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan
kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
b. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf
kecil.
c. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan
dengan dicetak miring atau digaris bawahi.
Contoh : Nama species Pisang ; Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species : paradisiaca
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L
Beberapa alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:
a. Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup
karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
b. Nama ilmiah jarang berubah.
c. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
206 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
Tabel 11.3 Beberapa klasifikasi makhluk hidup
Animalia
Chordata
Mammalia
Carnivora
Canidae
Canis
Canis familiaris
( Anjing )
Kingdom
Divisi/filum
Class
Ordo
Familia
Genus
Species
Urutan takson atau tingkatan Hewan Tumbuhan
Plantae
Spermatophyta
Angiospermae
Leguminosae
Papillioceae
Phaseolus
Phaseolus vulgaris
(kacang buncis)
Menurut RH.Whittaker yang didukung oleh banyak ahli biologi, pada
tahun 1969 dikembangkan klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem
lima kingdom sebagai berikut:
1 . Mo n e r a
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu
diketahui, yaitu:
a. Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal.
b. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung
inti sehingga bersifat prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru
1) Bakteri
Struktur bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai
peranan yang penting. Umumnya tidak memiliki klorofil dan
bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya
di kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya.
Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam
yaitu:
a) Bacillus: bakteri berbentuk batang atau basil. Terdapat tiga
macam bentuk bacillus, yaitu :
(1)Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai. Contoh:
Bacillus antrhracis, penyebab penyakit antraks
(2)Diplobasil, berkelompok dua-dua.
(3)Basil tunggal.
b) Coccus: bakteri berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk
coccus, yaitu:
(1)Monococcus, tunggal
(2)Diplococcus, berkoloni dua-dua
(3)Sreptococcus, seperti rantai
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 207
(4)Staphylococcus, seperti buah anggur
(5)Sarcina, berbentuk kubus.
c) Spirillum: bakteri berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk
spririllum, yaitu :
(1)Spiral, berbentuk lebih dari setengah lingkaran
(2)Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran
(3)Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin.
Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi
kehidupan manusia. Bakteri yang menguntungkan bagi manusia,
antara lain :
a) Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum; mengikat
nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
b) Rhizobium radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang dapat
menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
– Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus.
– Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
– Clostridium tetani, pemyebab penyakit tetanus
– Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
2) Ganggang biru (Chyanophyta).
Merupakan ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel.
Selain mempunyai klorofil karotenoid juga mempunyai pigmen
yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan
fikoeritrin berwarna merah. Mengapa diberi nama ganggang biru?
Nama ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru.
Manfaat ganggang biru, antara lain: Anabaena azollae digunakan
sebagai pupuk, Spirullina sebagai bahan makanan yang
mengandung protein dan lain–lain.
2 . Prot i s t a
Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, bersel
tunggal dan multiseluler. Misal: Protozoa yang mempunyai ukuran
sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk lain,
berkembangbiak membelah diri.
Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dibagi menjadi:
a. Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk
kaki semu/pseudopodia
Contoh : Amoeba proteus, Entamoeba coli.
208 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
b. Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang
bergerak mirip dengan cambuk.
Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
c. Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar
berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan.
Contoh : Paramaecium, Didinum.
d. Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora.
Contoh : Plasmodium.
3 . F u n g i
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan,
antara lain:
a. Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak.
b. Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa.
c. Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
d. Berkembangbiak dengan spora
Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
a . Jamur Ganggang (Phycomycetes)
Jamur ini hifanya bersekat-sekat
Contoh Rhizopus untuk membuat tempe.
Gambar 11.1 Hewan bersel satu
Paramaecium
Plasmodium
selaput
sel Amoeba
pseudopodia
Nukleus
Vakuola
makanan
flagela untuk bergerak stigma
mitokondria
kloroplas
nukleolus
nukleus
kromatin
pelikel
vakuola
makanan
vakuola
kontraktil
vakuola
makanan
makanan
yang masuk
silia
vakuola
makanan
mikro
nukleus
makro
nukleus
pori
pengeluaran
Euglena
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 209
Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang
hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
b . Jamur Benar (Eumycetes)
Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat
pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti
kantong yang disebut askus. Misal : Penicillium sp.
b. Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat
seperti botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella
volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
c. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes).
Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran
ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab
penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus
fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.
4 . Plantae
Plantae dibedakan menjadi: ganggang, lumut, paku dan tumbuhan
berbiji.
a . Ganggang atau alga
Berdasarkan zat warna alga dibedakan menjadi empat (4) golongan,
yaitu :
a. Alga hijau atau Chlorophyceae, memilik pigmen hijau dan
kuning/karoten, mutiseluler, berbentuk benang/lembaran.
Contoh: Spirogyra, Chlorella, Chlorococcum.
b. Alga merah atau Rhodophyceae, memiliki pigmen fikoeritrin/
merah, hidup di laut agak dalam. Contoh: Euchema spinosum
bahan agar-agar.
c. Alga pirang atau Phaeophyceae, berwarna coklat kehijau-hijauan,
banyak mengandung asam Alginat untuk industri tekstil dan
obat-obatan. Contoh: sargassum dan turninaria .
d. Alga kersik atau Chrysophyceae, hidup di laut, bangkai alga ini
di dasar laut akan membentuk lapisan tanah yang disebut
diatomae yang berguna untuk bahan isolasi, alat gosok logam
dan bahan isolator dinamit.
b . Lumut (Bryophyta)
Lumut memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
210 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
a. Memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan akar, batang, daun
sejati. Akar disebut rhizoid dan belum memiliki berkas pembuluh.
b. Rhizoid berfungsi menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat
yang lembab.
c. Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang disebut
dengan pergiliran keturunan.
Perhatikan pergiliran keturunan lumut berikut ini!
Pergiliran keturunan tumbuhan lumut:
• Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan tumbuh menjadi
protonema.
• Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
• Lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium
sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan
arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina).
• Hasil pembuahan antara ovum dan spermatozoid disebut zigot.
• Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium.
• Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk
sporangium (kotak spora)
• Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut
gametofit.
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 211
c . Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1) Tumbuhan paku sudah mempunyai akar batang dan daun yang
jelas.
2) Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut
sorus (sori kalau banyak). Sorus merupakan kumpulan kotak
spora yang dibungkus indusium.
3) Tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit.
4) Perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut
pergiliran keturunan.
Gambar 11.2 Lumut hati
Tumbuhan lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1 ) Lumut Hati (Hepaticeae)
Tumbuhan lumut ini belum memiliki batang dan daun. Tubuhnya
berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk
melekatkan tubuhnya ke dalam tanah.
Contoh : Marchantia.
2 ) Lumut Daun (Musci)
Tumbuhan lumut ini telah mempunyai batang, daun dan akar
rhizoid
Contoh : Polytrichum.
Gambar 11.3 Lumut daun
Sporofit
Kapsul
Tangkai
Gametofit
Seta
Spora
Kapsul/kotak spora
Sporangium
212 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
Perhatikan skema pergiliran keturunan paku di bawah ini!
Pergiliran tumbuhan paku:
• Spora yang telah masak, jatuh pada tempat yang cocok
membentuk protalium.
• Protalium menghasilkan anteridium sebagai penghasil
spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai
penghasil sel telur (sel kelamin betina).
• Hasil pembuahan disebut zigot yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan paku.
• Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora
• Tumbuhan paku disebut sporofit dan protalium disebut gametofit.
Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
1) Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun
sebagian besar epifit. Contoh : Psilotum nudun.
2) Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat dalam tanah,
cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh:
Equisetum sylvaticum.
3) Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau
kawat, habitat di daerah pegunungan.
4) Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana mana, sorus
berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun.
Contoh : Suplir, semanggi.
spora
paku dewasa
protalium
arkegonium anteridium
sel telur sperma
zigot
paku muda
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 213
Manfaat tumbuhan paku bagi manusia, yaitu : sebagai tanaman hias,
sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai sayuran.
d . Tumbuhan biji (Spermatophyta)
Merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat
perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1 ) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak
terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.
Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
• Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum,
kecil tebal dan tipis lebar.
• Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang
mengandung sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a) Cycadinae
Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip.
Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b) Gnetinae
Batang berkayu, bercabang, daun tunggal.
Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c) Coniferinae
Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun
berbentuk jarum.
Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)
Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :
a) sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo dan pinus.
b) sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c) sebagai bahan makanan: mlinjo.
d) sebagai tanaman hias: pakis haji.
2 ) Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan
dalam daun buah Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
214 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
• Alat perkembangbiakan berupa bunga.
• Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan
jelas.
• Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
• Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
• Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu:
antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan
zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung
lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• tumbuhan biji berkeping dua.
• akar tunggang.
• daun tersebar berhadap-hadapan.
• batang bercabang.
• tulang daun menyirip atau menjari.
• bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
• biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah
berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon),
Hevea brasiliensis (karet).
(2)Suku kacang-kacangan (Papilonaceae).
Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar
sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea
(kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
(3)Suku terung–terungan (Solanaceae)
Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak
lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum
lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
b) Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
• tumbuhan biji berkeping satu.
• akar serabut
• daun berseling
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 215
• tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
• bagian bunga berbilangan tiga.
• biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)Gramineae (rumput-rumputan).
Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
(2)Palmae (pinang-pinangan).
Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(3)Liliaceae (bawang-bawangan).
Contoh: bawang merah, bakung.
(4)Musaceae (pisang-pisangan).
Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
5 . A n ima l i a
Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan,
dibedakan menjadi dua:
a. Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang
belakang.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk
hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki
semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan
membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2. Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai
rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk
alat gosok pada waktu mandi.
Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk
menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua
bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan
medusa seperti payung melayang-layang di air.
4. Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
216 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
a) Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu
lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan
mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3
kelas, yaitu :
(1)Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
(2)Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing
hati).
(3)Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita
babi.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki
mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh
Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale
(cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan
anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.
Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan
palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah)
yaitu : lintah dan pacet.
5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat
indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata
majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk
segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga
tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung.
Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang
bermuara pada stigma.
Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–
kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur –
nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah
mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari
mulut sampai anus.
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 217
b) Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan
perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan
pendek. Mempunyai kaki 5 pasang.
Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen).
Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru
buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil.
Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
(1)Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
(2)Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
(3)Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas,
tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan
trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6. Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh
mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel
sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari
tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas).
Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka
melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b) Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila
ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk
memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c) Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang,
berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan
lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan.
218 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat
kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak
melakukan pembuahan sendiri.
7. Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur
memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung
yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk
melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh.
Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang
tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara
kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai
kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang
terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
a) Asternoida (bintang laut)
b) Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
c) Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang
belakang.
Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk
menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk
mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah
dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan.
Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang
rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan
bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru,
suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan
pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon,
salamander.
3. Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering
mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan
bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal,
buaya, ular.
Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 219
4. Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang
berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah
panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur
dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari,
burung kutilang, burung walet dan sebagainya.
5. Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan
anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan
homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
• Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
• Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
• Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan
tregiling.
• Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
• Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
• Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
• Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
• Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru
– Kunci Determinasi
Menyusun kunci determinasi sederhana. Untuk
mempermudahkan membuat tahapan klasifikasi makhluk
hidup dapat digunakan kunci determinasi. Kunci
determinasi adalah uraian tentang ciri–ciri umum sampai
ciri–ciri khusus makhluk hidup.
Cara menggunakan kunci determinasi ini harus mengetahui
nama bagian yang akan diamati, kemudian dicocokkan
dengan dengan ciri–ciri yang ada pada kunci determinasi.
Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan dibawah ini.
Kegiatan 11.3 Kunci Determinasi
1. a. Tidak bertulang belakang …………………………………………………………… lanjutkan ke nomor 2
b. Mempunyai tulang belakang ……………………………………………………….. lanjutkan ke nomor 3
2 a. Tubuh lunak, tidak bercangkang………………………………………………………………….. Gurita (a)
b. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku ………………………………………….. lanjutkan ke nomor 4
220 Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs
3. a. Bertelur, bergerak dengan sirip ……………………………………………………………………. ikan ( f )
b. Bertelur, bergerak bukan dengan sirip ………………………………………… lanjutkan ke nomor 5
4. a. Bersayap, bernafas dengan trakhea ……………………………………………. lanjutkan ke nomor 6
b. Tidak bersayap, bernafas dengan insang …………………………………………………… udang ( d )
5. a. Menyusui anaknya memamah biak ………………………………………………………………… sapi ( i )
b. Tidak menyusui anaknya, tidak memamah biak ……………………………. lanjutkan ke nomor 7
6. a. Bersayap sisik…………………………………………………………………………………….. kupu-kupu ( c )
b. Bersayap lurus …………………………………………………………………………………….. belalang ( g )
7. a. Mengalami metamorfosis ………………………………………………………………………….. katak ( e )
b. Tidak mengalami metamorforsis ………………………………………………… lanjutkan ke nomor 8
8. a. Mengerami telurnya berdarah panas ………………………………………………………. burung ( h )
b. Tidak mengerami telurnya, berdarah panas ………………………………………………. buaya ( b )
Carilah urutan nomor kunci determinasi di bawah ini :
Contoh : Gurita : 1a, 2a

Leave a comment